Langsung ke konten utama

Postingan

Dunia Dari Balik Kamar: Antara Merenung dan Berkarya

Kamar bagi penulis bukan hanya tempat untuk tidur atau beristirhat dari berbagai aktivitas fisik. Kamar juga menjadi tempat beristirahat bagi berbagai aktivitas pikiran setelah lelah menata, membuat dan menyusun "singgasana" kehidupan. Duduk dan menatap langit dari jendela adalah brainstorming yang efektif untuk memikiran hari esok, bulan atau tahun depan. Dilahirkan tanpa privilege memberikan tantangan tersendiri bagi setiap orang. Melihat keadaan saat ini yang stagnan, perlu seyogyanya seseorang serius untuk bagaimana bisa survival agar dapat mengarungi hidup yang lebih baik. Terkadang untuk menemukan ide atau gagasan, kita akan melihat dari orang lain, tentang apa yang sudah dicapai, bagaimana cara menggapainya dan bagaimana prosesnya hingga ia sampai di fase sekarang. Seperti itulah cara penulis untuk memotivasi diri sendiri, artinya nilai hidup dan momentumnya bisa diperoleh dari seorang figur yang kemudian dapat menuntun kita untuk menggapai hidup yang ideal...
Postingan terbaru

Memahami Cinta Lewat Luka

Cinta adalah sebuah perasaan yang begitu kompleks. Ketika kita berbicara tentang cinta, kita harus bersiap menerima dua hal yang saling berkaitan: bahagia dan luka. Kedua aspek ini seperti dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, keduanya saling melengkapi dan memberi makna bagi satu sama lain. Bahagia dan luka adalah bagian dari cinta, dan tak satupun bisa benar-benar ada tanpa yang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan dualisme seperti sedih-bahagia, susah-senang, serta pahit-manis. Semua ini adalah siklus alami dalam hidup yang memberi warna dan makna pada perjalanan kita. Begitu pula dengan cinta, yang tidak hanya tentang kebahagiaan yang manis, tetapi juga tentang luka yang kadang terasa begitu dalam. Luka ini, meski menyakitkan, mengandung makna dan pelajaran yang mendalam. Ada sesuatu yang unik dalam cinta yang membuat kebahagiaan dan luka ini memiliki kekuatan magis. Kebahagiaan dalam cinta memberikan kita sayap untuk terbang, sementara luka memberi kita akar...

Jajanan Cilot dan Pelarian Emosional

Oleh: Suyatno   Saya termasuk orang yang antusias terhadap program magang. Setelah memasuki semester akhir, saya bermaksud mencari pengalaman baru dengan magang sebagai praktik dari keilmuan yang ditekuni di perkuliahan. Magang adalah salah satu kegiatan yang bertujuan untuk melatih dan mengenalkan dunia kerja atas jurusan kuliah yang diambil seorang mahasiswa. Saya sendiri mengambil jurusan hukum keluarga Islam, di mana jurusan kuliah ini mempelajari dan mengkaji hukum perdata dan hukum perdata Islam. Magang yang saya ikuti merupakan magang yang bersifat mandiri. Artinya bukan program kampus, melainkan keinginan pribadi saya sendiri. Saya magang di biro hukum disebuah CV yang ada di kota Blitar. Badan usaha ini bergerak di bidang properti dan agensi. Selama magang saya mengikuti advokat yang menjadi biro hukum disana. Saya hanya diberikan  jobdesk  untuk mengikuti sidang di pengadilan agama dan pengadilan negeri Blitar. Sebelumnya memang beliau selain menanga...

Catatan Akhir Dari Skripsi

Oleh : Suyatno  Memasuki BAB V dalam penyusunan skripsi menjadi puncak kebahagiaan tersendiri bagiku. Sebelumnya, aku bergelut dengan data informan di BAB IV, bertemu dengan para dosen perempuan yang menjadi informan, serta melakukan observasi dan dokumentasi di kampus. Saat mulai mengkaji data dari BAB IV di BAB V, aku merasa senang karena membayangkan skripsiku akan segera selesai. Dalam BAB V ini, aku menulis temuan penelitian menggunakan perspektif gender. Sangat menyenangkan karena aku banyak belajar soal pengelolaan rumah tangga, mulai dari relasi suami-isteri, tugas dan pekerjaan rumah tangga, hingga pengasuhan anak pada keluarga perempuan karir. Setelah BAB V disetujui oleh dosen pembimbing, aku langsung "tancap gas" untuk menyelesaikan BAB VI, yakni kesimpulan dari skripsi. Tanpa harus merevisi terlalu banyak, skripsiku dinyatakan selesai oleh dosen pembimbing, dan aku diarahkan untuk segera melengkapi dokumen skripsi seperti surat persetujuan pembimbing,...

CINTA? (Sebuah Glosarium Kasmaran Teman-teman Sekitar)

Cinta Bukan Yang Selalu Bersama, Tapi Cinta Harus Selalu Membersamai Ada sepasang kekasih, kemudian si wanita dipanggil oleh Tuhannya, maka ketika Cinta harus selalu bersama, seorang laki-laki akan berusaha mencari pasangan yang baru dan mencintai wanita lain. Sementara laki-laki yang setia kepada satu wanita walaupun ajal memisahkan, dia tidak akan pernah mencari penggantinya, itulah Cinta yang selalu membersamai Cinta Itu Sekumpulan Paradoks Cinta bisa membahagiakan, memekarkan hati, mewarnai perasaan, membuat kasmaran dan sebagainya. Namun Cinta juga bisa menyakiti, membuat hati cemburu, membuat perasaan hancur, dan seterusnya. Tidak sebatas dualisme itu, Cinta hidup dalam dunia rasa, semua memiliki pengalaman Cinta yang beragam. Tidak ada dan tidak perlu upaya untuk mendefiniskan terminologi Cinta, secara filosofis definisi berarti menyempitkan makna, biarkan saja Cinta sebegitu adanya karena Cinta bukan untuk didefiniskan, melainkan dirasakan dengan hati Cinta Itu Tidak Harus Memi...

Catatan Perjalanan Ziarah ke Makam Syekh Basyarudin

  Le, ngko lek wes nang Tulungagung ojo lali ziarah nang Syekh Basyarudin. Iku sesepuhe Tulungagung, mampiro terus dungoo ben Ilmu mu berkah. Begitulah pesan yang sering saya dengar, ketika awal tiba di Tulungagung sebagai seorang perantu. Pesan tersebut gencar dihembuskan oleh para Kating (kaka tingkat) yang lebih dulu lama di Tulungagung. Mendengar kalimat "Ilmu yang Berkah" mengingatkan saya kembali akan spirit yang dipegang selama kuliah di UIN SATU Tulungagung.  Ada dua hal yang ingin saya capai selama berproses, yaitu mendapatkan ridha kedua orang tua dan kelak mendapatkan ilmu yang berkah.  Kedua hal tersebut selalu saya jadikan pegangan baik ketika pulang ke kampung halaman (Indramayu) atau berpamitan dengan kedua orang tua saat hendak pergi ke Tulungagung. Syekh Basyarudin merupakan ulama lokal yang kini makamnya menjadi salah satu wisata religi di Tulungagung, dan selalu ramai didatangi oleh peziarah dari belahan wilayah sekitar Tulungagung.  Begitu menurut...

Unek-unek Pukul 12 Malam

  Tarikan nafas ku mulai terasa berat. Setiap terbesit aku ingin ini dan ingin itu, serentak mata menatap ke langit, seolah-olah meragukan apa kata hati .  Itulah ungkapan yang malam ini rasakan. Bertengkar dengan pikiran soal bagaimana esok, betul-betul tidak ada akhirnya. Memang betul yang dikatakan oleh orang-orang, bahwa di usia 20 tahunan kita diporak-porandakan dengan waktu, usia orang tua, cita-cita, dan panaskan oleh pencapaian orang lain. Sebagai anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga, hal tersebut cukup membuat kegundahan ketika sendiri. Tidak dipanggil dan tidak ditunggu kehadirannya, overthinking itu muncul menyelimuti isi kepala.  Ada beberapa alasan yang membuat saya kerap merisaukan hari esok. Pertama karena saya melihat perjuangan dan pengorbanan orang tua untuk bisa membiayai kuliah anaknya. Betul sekali, saya memiliki rasa ingin membalas budi, walaupun kalau diukur dan dibandingkan tidak akan menyamai dengan apa yang telah orang tua berikan. Tapi set...