Langsung ke konten utama

CINTA? (Sebuah Glosarium Kasmaran Teman-teman Sekitar)


Cinta Bukan Yang Selalu Bersama, Tapi Cinta Harus Selalu Membersamai

Ada sepasang kekasih, kemudian si wanita dipanggil oleh Tuhannya, maka ketika Cinta harus selalu bersama, seorang laki-laki akan berusaha mencari pasangan yang baru dan mencintai wanita lain. Sementara laki-laki yang setia kepada satu wanita walaupun ajal memisahkan, dia tidak akan pernah mencari penggantinya, itulah Cinta yang selalu membersamai


Cinta Itu Sekumpulan Paradoks

Cinta bisa membahagiakan, memekarkan hati, mewarnai perasaan, membuat kasmaran dan sebagainya. Namun Cinta juga bisa menyakiti, membuat hati cemburu, membuat perasaan hancur, dan seterusnya. Tidak sebatas dualisme itu, Cinta hidup dalam dunia rasa, semua memiliki pengalaman Cinta yang beragam. Tidak ada dan tidak perlu upaya untuk mendefiniskan terminologi Cinta, secara filosofis definisi berarti menyempitkan makna, biarkan saja Cinta sebegitu adanya karena Cinta bukan untuk didefiniskan, melainkan dirasakan dengan hati


Cinta Itu Tidak Harus Memiliki

Apapun yang ada di dunia ini hakikatnya milik Allah semata, termasuk pasangan. Sifat memiliki harus dipahami melalui kesadaran bahwa Kullu nafsin dzaiqotul maut, semua yang berjiwa pasti akan mati. Jadi tidak perlu berlebihan dalam Cinta apalagi merasa memiliki.


Cinta Sebelum Halal Itu Menyakitkan

Ketika Cinta dimanifestasikan sebagai pacaran, maka rasa kecewa dan sakit hati tinggal menunggu waktu. Cinta sejati hanya ada setelah akad, rasa cemburu, khawatir, rindu, cemas, dan sebagainya akan bisa dikelola dengan lebih baik setelah akad.


Cinta Itu Sebuah Kewajiban

Cinta merupakan sebuah kewajiban, agama ini mengajarkan Cinta. Kalau bukan karena Cinta tidak mungkin Nabi Muhammad SAW menunggu di depan pintu surga sampai seluruh umatnya masuk. Dalam sebuah riwayat ketika laki-laki menCintai seorang wanita, maka katakanlah “Aku Cinta Padamu”. Pacaran adalah pilihan. Agama ini telah mengatur secara teknis untuk mengutarakan Cinta kepada wanita melalui ta’aruf. Setelah itu, berpacaran dan ta’aruf adalah sebuah pilihan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perempuan dan Perhiasan Terindah Dunia

Perempuan diciptakan oleh Allah SWT memiliki andil dalam dinamika kehidupan. Peran yang tidak bisa hilang dari seorang perempuan adalah sosok keibuan. Perempuan yang baik adalah yang bisa menjadi madrasatul ula bagi anak-anaknya. Artinya seorang ibu yang mendidik anaknya dengan cara yang baik, didukung dengan ketenangan, dan kesabaran. Akan menumbuhkan anak anak yang sholeh dan sholeha.  Perempuan tidak hanya dipandang sebatas fungsi biologis nya. Lebih jauh, akan melekat padanya cinta yang suci, kecantikan, kelembutan, dan keindahan yang menawan. Apabila seorang laki-laki hanya terpikat dengan wanita pada aspek wujud jasad semata, ia tidak akan mampu meningkatkan persepsinya kepada taraf yang lebih mulia.  Hubungan antara laki-laki dan perempuan adalah hubungan yang agung dan mulia. Seperti yang tertuang dalam firman Allah Q.S Ar-rum ayat 21 yang artinya; "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untuk mu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cende...

Saat Kita Menjadi Mahasiswa Bimbingan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum

Senang sekali kita bertemu melalui tulisan ini. Menjadi seorang mahasiswa tidak akan lepas dengan tugas akhir atau skripsi. Saya adalah mahasiswa semester delapan yang sudah tentu tengah berkecimpung dalam proses pembuatan skripsi. Berbicara soal proses pembuatan skripsi tentu saya dan pembaca paham. Jika mengerjakan skripsi pasti memiliki dosen pembimbing.  Perkenalkan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum atau yang akrab dipanggil Bu Zulfa merupakan dosen pembimbing saya. Beliau adalah dosen mata kuliah sosiologi hukum, begitu lah saat saya pertama kali bertemu di kelas sebagai murid dan dosen. Bu Zulfa dikenal sebagai dosen yang perfeksionis dan tegas. Ada sebuah kejadian dimana ketika beliau tengah menjelaskan materi di kelas. Salah satu mahasiswa terlihat asyik memainkan handphone tanpa memperhatikan apa yang di sampaikan Bu Zulfa. Dengan tegas Bu Zulfa menegerus dan memperingati nya dengan keras, dan mengatakan untuk menaati peraturan dan kontrak belajar yang telah disepakati. Jika ...

Catatan Akhir Dari Skripsi

Oleh : Suyatno  Memasuki BAB V dalam penyusunan skripsi menjadi puncak kebahagiaan tersendiri bagiku. Sebelumnya, aku bergelut dengan data informan di BAB IV, bertemu dengan para dosen perempuan yang menjadi informan, serta melakukan observasi dan dokumentasi di kampus. Saat mulai mengkaji data dari BAB IV di BAB V, aku merasa senang karena membayangkan skripsiku akan segera selesai. Dalam BAB V ini, aku menulis temuan penelitian menggunakan perspektif gender. Sangat menyenangkan karena aku banyak belajar soal pengelolaan rumah tangga, mulai dari relasi suami-isteri, tugas dan pekerjaan rumah tangga, hingga pengasuhan anak pada keluarga perempuan karir. Setelah BAB V disetujui oleh dosen pembimbing, aku langsung "tancap gas" untuk menyelesaikan BAB VI, yakni kesimpulan dari skripsi. Tanpa harus merevisi terlalu banyak, skripsiku dinyatakan selesai oleh dosen pembimbing, dan aku diarahkan untuk segera melengkapi dokumen skripsi seperti surat persetujuan pembimbing,...