Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

Hidup "Bebas" Seperti Penulis

Mempunyai kehidupan yang bebas, nampaknya adalah mimpi sebagian orang. Istilah "bebas" memang kata yang bersifat kontekstual. Seseorang banyak membayangkan kata "bebas" saat disandingkan dengan kata "hidup" akan mengimplikasikan hal-hal yang cenderung negatif. Hidup bebas disini bukan berarti "bebas" yang sebebas-bebasnya. Melainkan "bebas" yang masih memperhatikan rambu-rambu normatif. Kata "bebas" dimaksudkan bukan sebagai wujud tindakan, tetapi bentuk pemikiran mencari ide, gagasan, atau, konsep. Seorang penulis yang tengah mencari inspirasi, bersikeras dengan berbagai upaya untuk menemukan ide yang akan dituangkan dalam tulisannya. Yang perlu kita soroti adalah proses berfikir ini haruslah "bebas" agar otak menjadi hidup, menjalankan fungsi akal. Dengan adanya kebebasan berfikir maka penulis bisa dengan leluasa berabstraksi meraba segala bentuk gagasan yang ia temui. Kebebasan berpikir seorang penulis perlu d...

Jiwa yang Munafik

  Jiwa yang munafik Terima kasih Tuhan hari ini ia kesetanan, nafsu membutakan mata hatinya Mungki ini cara mu agar ia sadar, mendekati-Mu dan merengek rengek seperti anak kecil  Ia meyakini engkau maha tahu lagi maha asik Engkau memberikan gelap agar matanya mampu melihat cahaya Ia berjanji dalam sholatnya, menangis dalam doanya, tapi gembira saat maksiatnya Nafsu mengilhami pikirannya, dan nurani memerangi dalam bentuk penyesalan Ia sujud di atas sajadah, merangkul nafsu dan menjadikan khilaf sebagai kendaraan untuk mendekati Tuhan-nya Jiwanya munafik, berjanji dengan-Mu dengan tangis, lalu mengingkari-Nya dengan bengis Tuhan! Ia lelah dengan semua ini Kemunafikan menyelimuti jiwanya, berikanlah panas agar selimut itu lepas Biarkanlah jiwanya merasakan udara kasih-Mu, menggigil bersama khilafnya Itu sangat pantas diterima oleh jiwa yang bringas!

Perempuan dan Perhiasan Terindah Dunia

Perempuan diciptakan oleh Allah SWT memiliki andil dalam dinamika kehidupan. Peran yang tidak bisa hilang dari seorang perempuan adalah sosok keibuan. Perempuan yang baik adalah yang bisa menjadi madrasatul ula bagi anak-anaknya. Artinya seorang ibu yang mendidik anaknya dengan cara yang baik, didukung dengan ketenangan, dan kesabaran. Akan menumbuhkan anak anak yang sholeh dan sholeha.  Perempuan tidak hanya dipandang sebatas fungsi biologis nya. Lebih jauh, akan melekat padanya cinta yang suci, kecantikan, kelembutan, dan keindahan yang menawan. Apabila seorang laki-laki hanya terpikat dengan wanita pada aspek wujud jasad semata, ia tidak akan mampu meningkatkan persepsinya kepada taraf yang lebih mulia.  Hubungan antara laki-laki dan perempuan adalah hubungan yang agung dan mulia. Seperti yang tertuang dalam firman Allah Q.S Ar-rum ayat 21 yang artinya; "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untuk mu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cende...

Saat Kita Menjadi Mahasiswa Bimbingan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum

Senang sekali kita bertemu melalui tulisan ini. Menjadi seorang mahasiswa tidak akan lepas dengan tugas akhir atau skripsi. Saya adalah mahasiswa semester delapan yang sudah tentu tengah berkecimpung dalam proses pembuatan skripsi. Berbicara soal proses pembuatan skripsi tentu saya dan pembaca paham. Jika mengerjakan skripsi pasti memiliki dosen pembimbing.  Perkenalkan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum atau yang akrab dipanggil Bu Zulfa merupakan dosen pembimbing saya. Beliau adalah dosen mata kuliah sosiologi hukum, begitu lah saat saya pertama kali bertemu di kelas sebagai murid dan dosen. Bu Zulfa dikenal sebagai dosen yang perfeksionis dan tegas. Ada sebuah kejadian dimana ketika beliau tengah menjelaskan materi di kelas. Salah satu mahasiswa terlihat asyik memainkan handphone tanpa memperhatikan apa yang di sampaikan Bu Zulfa. Dengan tegas Bu Zulfa menegerus dan memperingati nya dengan keras, dan mengatakan untuk menaati peraturan dan kontrak belajar yang telah disepakati. Jika ...