Langsung ke konten utama

Kilas Balik Akhir Tahun : Mengharapkan & Diharapkan


Jangan terlalu dianggap serius. Perjalanan terjal ini penuh lakon dan guyon. Banyak sekali hal yang menjadi harap. Namun ketika ingin diwujudkan, beberapa harap tersebut terseleksi oleh semesta. Dalam proses menjadi harap, ada banyak rasa yang aku alami. Jenuh, bosan, lelah, sakit, tawa, bahagia, dilema dan bahkan kecewa. Mungkin semua orang juga pernah mengalami semua rasa ini. Tapi aku selalu dikecewakan ekspektasi dan harapan ku yang tidak sesuai porsi. 

Catatan ini sebetulnya tidak begitu penting untuk diceritakan. Namun hati ku terasa berat dan lelah menahan semua rasa ini. Tentang cinta yang berujung luka, soal asmara yang selalu dilema dan hal hal yang masih menjadi satu tahun ke belakang. Semuanya masih bertumpuk dan tergantung jelas dalam sanubari. Entah bagaimana aku mulai melangkah dan memulai di awal tahun ini. Yang jelas semuanya itu masih terawat begitu baik dalam ingatan ku. 

Aku jadi banyak belajar dari semua keadaan yang aku hadapi. Belajar bersyukur, bagaimana menerima keadaan, bagaimana berteman dengan realita, bagaimana tersenyum saat hati sedang meringis, dan bagaimana mengikhlaskan sesuatu yang sudah bukan menjadi milik kita. Di tahun ini aku juga banyak menemukan hal-hal baru, aku sedikit menemukan nilai-nilai hidup di tahun 2022 ini, banyak hal yang memberikan ku petunjuk. Bertemu dengan orang-orang baik, inspiratif. Dan tidak jarang berjumpa dengan orang-orang yang abstrak hehehe.

Kalau soal harapan yang belum terwujud di tahun 2022, rasanya sulit untuk mengatakannya. Tapi aku berusaha tegar menceritakan ini. Banyak harapan dan doa yang aku pasrahkan kepada Tuhan. Hampir semua hal telah aku pasrah kan. Yah hampir, bukan hanya berharap namun juga aku diharap. Terutama posisi ku saat ini. Entah bagaimana aku bisa meyakinkan kepada orang-orang yang menaruh banyak harapan mereka pada ku. Aku sendiri kerap kebingungan memilih keputusan. Tapi entah memang sudah ada garis takdirnya, sedikit demi sedikit harapan tersebut sudah mulai terwujud. Walaupun belum semaksimal dari apa yang mereka inginkan.

Sederet kisah telah aku ukir di tahun ini, besok kita akan menginjak lembaran baru di tahun 2023. Pada awal tahun ini, aku tidak ingin menambahkan sekelumit harap yang belum bisa ku janjikan. Tapi yang jelas aku selalu berusaha menghidupkan semangat dari harapan itu. Aku juga ingin mengucapkan terimakasih kepada tahun 2022 yang telah menyuguhkan sederet cerita berharga, kejadian yang tidak terduga, dan setumpuk kisah yang menjadi PR tahun depan. Terimakasih juga kepada diri ku yang telah mampu berjuang dan berdiri sampai di titik ini. Tentang apa yang telah dikorbankan, apa yang diperjuangkan, dan kata semoga yang terus dipanjatkan. Semua dedikasi itu memang layak untuk diberi penghargaan. 

Aku juga berterimakasih kepada orang-orang yang telah hadir mewarnai kisah ku pada tahun 2022. Semoga kebaikan menyertai kita semua. Kini sudah saatnya untuk lebih serius merenungi dan memaknai kehidupan. Aku juga sangat bersyukur atas jarak yang telah sedikit membuka pikiran ku. Tentang bagaimana mensyukuri apa yang kita miliki, belajar dari sebuah kesalahan, bertanggung jawab atas pilihan, dan berdamai dengan keadaan. Tapi pada intinya aku ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada diri ku yang hebat ini. Semoga di tahun 2023 ini apa yang belum tersemogakan lekas disemogakan. Rencana yang telah dibuat bisa terwujudkan. Dan semoga hati ku lebih dikuatkan. Ya pada intinya semoga berjalan dengan lancar, diberikan kemudahan, dan senantiasa diberi kekuatan. Aaamiin

Tapi hati ku masih ingin bercerita, jadi tulisan ini tidak berhenti sampai disitu. Aku juga berharap di tahun 2023 ini akan banyak segudang hikmah yang ku rauk dari model pembelajaran yang diberikan semesta. Semoga apa yang tidak baik, bisa lekas di buang. Apa yang sudah bukan menjadi milik ku, bisa aku ikhlas kan. Dan yang lebih penting bisa menerima dari apa yang sudah bukan menjadi milik ku. Kalau ditanya bagaimana kamu memulai semua itu, entahlah. Sampai hari ini aku juga belum menemukan jawabannya. Namun aku percaya bahwa selagi aku terus berusaha dan hati terus berdoa, waktu akan menjawab semua itu. 

Kalau di tahun lalu aku berusaha untuk melukiskan semua warna-warni yang ku temui. Sekarang sudah saatnya aku bisa mempelajari dan memaknai warna-warni tersebut. Dan lukisan yang telah ku buat dari beberapa elemen warna itu, memang sudah selaknya menjadi cerminan. Dan aku juga harus sadar bahwa memang apa yang aku inginkan belum tentu bisa diwujudkan. Kadang kala semesta mempunyai sistem tersendiri untuk menyampaikan pesan lewat pola kehidupan. Yang terkadang orang lupa melihat ada apa dibalik itu.

Mungkin ini yang bisa aku ucapkan selama satu tahun ke belakang. Aku sadar masih banyak kekurangan dan kesalahan. Apalagi terhadap orang-orang yang menaruh harap pada ku ini. Tapi jauh dalam hati, ada banyak sekali yang ingin ku coba untuk mewujudkan harapan tersebut. Tapi terkadang realita tidak selalu berpihak, hingga pada akhirnya aku yang harus menyesuaikan pada dunia. Aku juga selalu berdoa semoga di tahun baru ini, akan ada seseorang yang kembali menemani ku menulis huruf-huruf kehidupan ini. Tidak perduli siapa dia, yang penting bagi ku, kita bisa saling mendukung satu sama lain. Bertukar pikiran untuk memahami dan mengerti. Serta berjalan beriringan sebagai orang yang telah ditakdirkan. Semoga yang disemogakan lekas tersemogakan. Semoga di malam pergantian tahun ini bisa menjadi momentum untuk merefleksikan diri di tahun 2023. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perempuan dan Perhiasan Terindah Dunia

Perempuan diciptakan oleh Allah SWT memiliki andil dalam dinamika kehidupan. Peran yang tidak bisa hilang dari seorang perempuan adalah sosok keibuan. Perempuan yang baik adalah yang bisa menjadi madrasatul ula bagi anak-anaknya. Artinya seorang ibu yang mendidik anaknya dengan cara yang baik, didukung dengan ketenangan, dan kesabaran. Akan menumbuhkan anak anak yang sholeh dan sholeha.  Perempuan tidak hanya dipandang sebatas fungsi biologis nya. Lebih jauh, akan melekat padanya cinta yang suci, kecantikan, kelembutan, dan keindahan yang menawan. Apabila seorang laki-laki hanya terpikat dengan wanita pada aspek wujud jasad semata, ia tidak akan mampu meningkatkan persepsinya kepada taraf yang lebih mulia.  Hubungan antara laki-laki dan perempuan adalah hubungan yang agung dan mulia. Seperti yang tertuang dalam firman Allah Q.S Ar-rum ayat 21 yang artinya; "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untuk mu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cende...

Saat Kita Menjadi Mahasiswa Bimbingan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum

Senang sekali kita bertemu melalui tulisan ini. Menjadi seorang mahasiswa tidak akan lepas dengan tugas akhir atau skripsi. Saya adalah mahasiswa semester delapan yang sudah tentu tengah berkecimpung dalam proses pembuatan skripsi. Berbicara soal proses pembuatan skripsi tentu saya dan pembaca paham. Jika mengerjakan skripsi pasti memiliki dosen pembimbing.  Perkenalkan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum atau yang akrab dipanggil Bu Zulfa merupakan dosen pembimbing saya. Beliau adalah dosen mata kuliah sosiologi hukum, begitu lah saat saya pertama kali bertemu di kelas sebagai murid dan dosen. Bu Zulfa dikenal sebagai dosen yang perfeksionis dan tegas. Ada sebuah kejadian dimana ketika beliau tengah menjelaskan materi di kelas. Salah satu mahasiswa terlihat asyik memainkan handphone tanpa memperhatikan apa yang di sampaikan Bu Zulfa. Dengan tegas Bu Zulfa menegerus dan memperingati nya dengan keras, dan mengatakan untuk menaati peraturan dan kontrak belajar yang telah disepakati. Jika ...

Catatan Akhir Dari Skripsi

Oleh : Suyatno  Memasuki BAB V dalam penyusunan skripsi menjadi puncak kebahagiaan tersendiri bagiku. Sebelumnya, aku bergelut dengan data informan di BAB IV, bertemu dengan para dosen perempuan yang menjadi informan, serta melakukan observasi dan dokumentasi di kampus. Saat mulai mengkaji data dari BAB IV di BAB V, aku merasa senang karena membayangkan skripsiku akan segera selesai. Dalam BAB V ini, aku menulis temuan penelitian menggunakan perspektif gender. Sangat menyenangkan karena aku banyak belajar soal pengelolaan rumah tangga, mulai dari relasi suami-isteri, tugas dan pekerjaan rumah tangga, hingga pengasuhan anak pada keluarga perempuan karir. Setelah BAB V disetujui oleh dosen pembimbing, aku langsung "tancap gas" untuk menyelesaikan BAB VI, yakni kesimpulan dari skripsi. Tanpa harus merevisi terlalu banyak, skripsiku dinyatakan selesai oleh dosen pembimbing, dan aku diarahkan untuk segera melengkapi dokumen skripsi seperti surat persetujuan pembimbing,...