Langsung ke konten utama

Ruang Abstraksi : Menjadi arus atau terbawa arus

Memasuki circle pertemanan baru memiliki tantangan tersendiri bagi setiap orang. Lingkungan baru menjanjikan banyak misteri yang tersembunyi. Salah satunya lingkungan perkuliahan. 
Menghadapi awal penuh tanda tanya memberikan akhir tanda tanya pula. Maksudnya ialah saat kita masuk semester satu akan ada banyak orang-orang baru, lingkungan baru yang sebelumnya tidak kita ketahui. Seiring berjalannya proses banyak hal yang terjadi. Sehingga circle yang terbentuk diawal melebur dan menciptakan bekas tersendiri. Kemudian orang-orang akan berjalan mengikuti arah hidupnya entah untuk mengejar cita-cita, wanita, atau memperjuangkan goals yang telah disusun sedemikian rupa. 

Manusia pada akhirnya berjalan sendiri. Teman didepan mu yang setiap hari kita sapa tidak menjanjikan akan selamanya akan bertemu. Akan ada sebuah masa dimana seseorang akan memiliki pilihan untuk hanya diam terbawa arus atau ia yang menciptakan arus itu sendiri. Proses tersebut membutuhkan waktu yang panjang. Tetapi saya kira perlu menyikapi hal ini dari sekarang. Seseorang yang tidak memiliki prinsip dalam hidupnya ibarat sebuah daun yang hanyut di aliran sungai. Kemana arus itu membawanya disitulah tujuan akhrinya. Saya pernah mendengar nasehat yang berbunyi "Jangan sekali-kali membendung arus. Karena jika itu dilakukan akan beresiko menyebabkan banjir dan merugikan diri kita sendiri". 

Seseorang yang memiliki prinsip dalam hidupnya. Akan menjadi arus dan mampu membawa dedaunan kering yang berserakan ditanah. Dengan memiliki prinsip hidup seseorang dapat lebih menyikapi saat ia harus memperjuangkan impiannya sendiri.  Saat unsur-unsur circle yang ia bangun mulai disibukkan dengan urusannya masing-masing. Ia juga memiliki urusan yang harus segera dicapai. Hakikatnya seseorang pada akhirnya akan berjalan sendiri. Tidak ada orang lain yang dapat diandalkan. Ketika semua itu terjadi, kita hanya memiliki dua pilihan antara terus berjalan atau berhenti dan tertinggal. 

"Mensana in corpore sano" Kalimat tersebut sesuai untuk mampu melewati rintangan ini. Tidak ada lagi yang namanya kesepian. Mau tidak mau kita harus menghadapi lika-liku yang nampak didepan sana. Maka dari itu jiwa seseorang harus kuat untuk melewati jalan gelap yang bernama hidup. Hidup adalah jalan gelap yang penuh misteri. Sebab kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi suatu hari nanti. Rencana yang telah kita buat nantinya terwujud atau tidak. Semuanya bersembunyi pada kegelapan jalan itu. Jangan berpikir kita mengandalkan orang lain. Orang tua, keluarga, sahabat, pacar, teman dan orang-orang yang kita cintai pada akhirnya tidak ada yang abadi. 

Bagaimana kita menghadapi hidup jika mobilitas kita bergantung pada tenaga dan pikiran orang lain. Sementara didepan sana ada sebuah rintangan yang harus dihadapi oleh badan kita sendiri. Orang tua sekalipun tidak bisa menemani pada setiap jejak langkah kita. Ada masa dimana kita betul-betul dituntut untuk melakukan segala sesuatunya sendiri. Saat hal itu terjadi kita hanya mampu mengandalkan kemampuan dan pengalaman kita. Menyerah dengan keadaan bukanlah solusi. Sebab hidup akan terus memaksa kita berjalan. Tubuh yang letih, hati yang gelisah, pikiran yang tidak karuan. Semua itu tidak dikenal oleh hidup ini. Hidup hanya mengenal "Apapun yang terjadi harus kita hadapi"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perempuan dan Perhiasan Terindah Dunia

Perempuan diciptakan oleh Allah SWT memiliki andil dalam dinamika kehidupan. Peran yang tidak bisa hilang dari seorang perempuan adalah sosok keibuan. Perempuan yang baik adalah yang bisa menjadi madrasatul ula bagi anak-anaknya. Artinya seorang ibu yang mendidik anaknya dengan cara yang baik, didukung dengan ketenangan, dan kesabaran. Akan menumbuhkan anak anak yang sholeh dan sholeha.  Perempuan tidak hanya dipandang sebatas fungsi biologis nya. Lebih jauh, akan melekat padanya cinta yang suci, kecantikan, kelembutan, dan keindahan yang menawan. Apabila seorang laki-laki hanya terpikat dengan wanita pada aspek wujud jasad semata, ia tidak akan mampu meningkatkan persepsinya kepada taraf yang lebih mulia.  Hubungan antara laki-laki dan perempuan adalah hubungan yang agung dan mulia. Seperti yang tertuang dalam firman Allah Q.S Ar-rum ayat 21 yang artinya; "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untuk mu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cende...

Saat Kita Menjadi Mahasiswa Bimbingan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum

Senang sekali kita bertemu melalui tulisan ini. Menjadi seorang mahasiswa tidak akan lepas dengan tugas akhir atau skripsi. Saya adalah mahasiswa semester delapan yang sudah tentu tengah berkecimpung dalam proses pembuatan skripsi. Berbicara soal proses pembuatan skripsi tentu saya dan pembaca paham. Jika mengerjakan skripsi pasti memiliki dosen pembimbing.  Perkenalkan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum atau yang akrab dipanggil Bu Zulfa merupakan dosen pembimbing saya. Beliau adalah dosen mata kuliah sosiologi hukum, begitu lah saat saya pertama kali bertemu di kelas sebagai murid dan dosen. Bu Zulfa dikenal sebagai dosen yang perfeksionis dan tegas. Ada sebuah kejadian dimana ketika beliau tengah menjelaskan materi di kelas. Salah satu mahasiswa terlihat asyik memainkan handphone tanpa memperhatikan apa yang di sampaikan Bu Zulfa. Dengan tegas Bu Zulfa menegerus dan memperingati nya dengan keras, dan mengatakan untuk menaati peraturan dan kontrak belajar yang telah disepakati. Jika ...

Catatan Akhir Dari Skripsi

Oleh : Suyatno  Memasuki BAB V dalam penyusunan skripsi menjadi puncak kebahagiaan tersendiri bagiku. Sebelumnya, aku bergelut dengan data informan di BAB IV, bertemu dengan para dosen perempuan yang menjadi informan, serta melakukan observasi dan dokumentasi di kampus. Saat mulai mengkaji data dari BAB IV di BAB V, aku merasa senang karena membayangkan skripsiku akan segera selesai. Dalam BAB V ini, aku menulis temuan penelitian menggunakan perspektif gender. Sangat menyenangkan karena aku banyak belajar soal pengelolaan rumah tangga, mulai dari relasi suami-isteri, tugas dan pekerjaan rumah tangga, hingga pengasuhan anak pada keluarga perempuan karir. Setelah BAB V disetujui oleh dosen pembimbing, aku langsung "tancap gas" untuk menyelesaikan BAB VI, yakni kesimpulan dari skripsi. Tanpa harus merevisi terlalu banyak, skripsiku dinyatakan selesai oleh dosen pembimbing, dan aku diarahkan untuk segera melengkapi dokumen skripsi seperti surat persetujuan pembimbing,...