Tangis ku menyertai uang yang engkau kirimkan
Dibalik senyum manis mu, aku melihat ketulusan hati yang begitu asri
Dan aku mendengarkan kesaksian itu dari kedua tangan dan kaki mu...
Tak sanggup ku bayangkan bila keringat yang mengembun di pori-pori mu menguap sia-sia...
Aku sibuk menjejaki jalan, sedang engkau menggali batu dan tanah mencari penghidupan...
Aku bersanding pada nurani, berharap suatu saat kita bertukar kursi, saling melengkapi dan memahami...
Waktu terkadang menjadi kejam bagi ku...
Ia seperti koin, menampilkan dua sisi yang berbeda pada momen yang sama...
Andai waktu bisa membeku, hati dan akal ku tak mungkin gaduh...
Sungguh pertikaian yang tak berkesudahan...
Kediri, 19/08/2023
Komentar
Posting Komentar