Bagi sebagian orang menulis merupakan sebuah kegiatan yang kurang menarik. Dikatakan demikan karena tidak semua orang mampu menggali ide dan menuangkan gagasannya ke dalam sebuah tulisan. Sehingga banyak ditemukan kasus dimana mereka bingung harus menulis apa atau terbelenggu pada kalimat pertama. Hal ini memang kerap terjadi pada hampir setiap orang yang akan atau sedang membuat sebuah tulisan. Mereka merasa kesulitan untuk mendeskripsikan gagasan utama dalam sebuah kalimat dan kebingungan untuk merangkai kata demi kata, sehingga mengalami "kebuntuan" dalam menulis. Walaupun demikian bukan berarti sebuah masalah tidak mempunyai jalan keluar. Bagi seseorang yang mempunyai kiprah dan berkecimpung cukup lama di dunia kepenulisan. Masalah di atas bukan menjadi hambatan, sebab mereka sudah mengetahui bagaimana cara mengatasinya.
Secara garis besar dikenal dua gaya menulis. Yang pertama gaya menulis formal, sedangkan kedua adalah gaya menulis bebas. Gaya menulis formal sering kita temukan saat sedang membuat tugas makalah, proposal kegiatan, buku ilmiah, skripsi dan lain sebagainya. Kita harus betul-betul memperhatikan dengan baik apa yang akan ditulis, format kepenulisan, penempatan tanda baca, pemilihan suku kata, referensi, dan aspek lainnya. Sedangkan gaya menulis bebas atau yang dikenal dengan istilah Freewriting merupakan kebalikan dari gaya menulis formal. Kita bebas dengan apa yang mau kita tulis. Tidak perlu memikirkan suku kata, referensi, tanda baca, atau tema tertentu. Dengan freewriting kita akan diajak untuk "memuntahkan" semua isi yang ada di otak dalam bentuk tulisan.
Gaya menulis bebas ini juga dikenal sebagai pre-writing karena tulisan ini masih mentah, perlu dimasak dengan tambahan bumbu agar "nikmat" dibaca. Misalnya saat kita tengah termenung di ruang tamu sambil ditemani secangkir teh hangat dan singkong rebus. Maka apapun yang terlintas di otak terhadap pengalaman atau cerita dibalik singkong rebus itu, lebih baik dituangkan dalam tulisan. Tidak perlu khawatir jika tulisan kita jelek atau tidak bagus, sebab nanti kita akan mengetahui bagaimana "membumbui" tulisan itu supaya enak dibaca orang lain.
Kesimpulannya freewriting adalah proses menulis tanpa henti, tanpa proses editing, tanpa cemas penggunaan tanda baca, dan lainnya. Oleh karenanya, freewriting acapkali menjadi teman terbaik untuk menemani penulis pemula. Konsep dasar freewriting kita harus berpikir kuantitatif, kualitas tulisan belum menjadi poin utama. Maksudnya ialah jumlah kata yang harus dituangkan dalam tulisan. Seumpama kita kehabisan kata-kata, cobalah untuk menulis deratan kata tanpa makna di akhir kalimat yang kita tulis. Otak akan berusaha keras untuk menemukan relevansi dari kata kata tersebut dengan informasi yang sudah ada sebelumnya. Dengan demikian, ide baru akan mengalir sehingga lahirlah tulisan yang lebih berkembang dan lengkap.
Komentar
Posting Komentar