Langsung ke konten utama

Literasi untuk Peradaban Organisasi

Kita semua paham bahwa organisasi merupakan sekelompok orang yang melakukan usaha, upaya, atau kegiatan untuk mewujudkan visi/misi bersama.
Oleh karena itu, pembekalan materi dan non materi perlu diberikan dan dipahami kepada setiap anggota organisasi. Pembekalan materi pada diklat HMPS 2023 yang dilaksanakan di Gedung MWCNU Kalidawir meliputi kepemimpinan dan pemaparan SK Pedoman Kemahasiswaan. Sehingga kemudian diharapkan organisasi selalu on the track pada visi / misi yang ingin dicapai.

Kemudian memang perlu kiranya saya sampaikan bahwa organisasi dalam sejarah negara kita memiliki peran penting dalam perkembangan peradaban. Seperti contohnya Budi Utomo, Taman Siswa, Perhimpunan Indonesia dan lain sebagainya. Mengapa saya katakan demikian? Sebab organisasi secara luas maupun khusus seperti Dalam Diklat Kepengurusan ini diharapkan memiliki kemajuan materi dan non materi dalam perjalanannya.

Izinkan saya menukil pendapat dari  al-Qardhawi, bahwa peradaban memiliki dua unsur. Pertama: peradaban itu
memiliki bentuk kemajuan
materi, seperti industri,
perdagangan, seni, teknologi.
Kedua: peradaban itu memiliki
bentuk kemajuan non materi,
yang meliputi nilai-nilai
spiritualitas, moral, pemikiran. Secara lebih general organisasi yang membangun peradaban harus mempunyai dua unsur tersebut. Dan hari ini saya melihat kemajuan materi dan kemajuan non materi itu dalam Diklat Kepengurusan HMPS HKI 2023. Kemajuan materi soal bagaimana beradaptasi pada kemajuan zaman yang serba cepat dan kemajuan non materi bagaimana menjaga, merawat nilai yang disebutkan diatas. 

Kita tidak bisa menutup mata bahwasanya citra sebuah organisasi adalah baik dan buruk, maju atau mundur, memiliki kesolidan tim dan keluwesan dalam berfikir. Tidak mengabaikan tugas dan tanggung jawab melainkan bagaimana berpikir supaya terus berinovasi dalam setiap organisasi. Cita-cita yang telah dipaparkan dalam paragraf sebelumnya tentu harus mempunyai langkah untuk dapat mewujudkannya. Sehingga kemudian poin penting yang perlu digaris bawahi dalam tulisan ini adalah pentingnya organisasi dalam jejak peradaban ialah kesejahteraan.

Saat kita mulai menggagas Kesejahteraan. Maka sesungguhnya kita tengah membicarakan gagasan tentang apa yang membuat hidup baik untuk setiap individu. Maka memang bijak rasanya ketika sebuah organisasi memiliki tantangan dan harapan, adalah sebuah keniscayaan peradaban organisasi. Karena organisasi dapat maju apabila di dalamnya mampu untuk membangun ekosistem kesejahteraan. Lantas timbul suatu pertanyaan, apa peran kita dalam membangun peradaban organisasi ?
Menurut saya adalah satu yang paling penting yakni meningkatkan minat literasi. Literasi bukan hanya soal membaca, menulis, dan mendengarkan. Lebih dari itu tujuan akhir dari literasi adalah problem solving.

Tentu masih sangat segar dalam ingatan kita pada sebuah kalimat yang disampaikan oleh Mas Nawawi, seorang pemimpin harus bisa menjadi problem solver bagi anggotanya. Bayangkan jika peran itu bisa dimiliki oleh semua anggota. Pasti organisasi tersebut akan sejahtera baik secara moral maupun moril. Itulah mengapa pentingnya literasi dalam membangun peradaban organisasi. Sehingga pada akhrinya dengan meningkatkan indeks literasi dalam organisasi maka bisa dipastikan setiap individu akan selalu berpikir menghasilkan inovasi dan solusi yang kongrit.

Sebab literasi buka hanya soal membaca, menulis, dan mendengarkan. Tapi literasi adalah bagaimana kita menjadi problem solver pada lingkungan sekitar. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perempuan dan Perhiasan Terindah Dunia

Perempuan diciptakan oleh Allah SWT memiliki andil dalam dinamika kehidupan. Peran yang tidak bisa hilang dari seorang perempuan adalah sosok keibuan. Perempuan yang baik adalah yang bisa menjadi madrasatul ula bagi anak-anaknya. Artinya seorang ibu yang mendidik anaknya dengan cara yang baik, didukung dengan ketenangan, dan kesabaran. Akan menumbuhkan anak anak yang sholeh dan sholeha.  Perempuan tidak hanya dipandang sebatas fungsi biologis nya. Lebih jauh, akan melekat padanya cinta yang suci, kecantikan, kelembutan, dan keindahan yang menawan. Apabila seorang laki-laki hanya terpikat dengan wanita pada aspek wujud jasad semata, ia tidak akan mampu meningkatkan persepsinya kepada taraf yang lebih mulia.  Hubungan antara laki-laki dan perempuan adalah hubungan yang agung dan mulia. Seperti yang tertuang dalam firman Allah Q.S Ar-rum ayat 21 yang artinya; "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untuk mu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cende...

Saat Kita Menjadi Mahasiswa Bimbingan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum

Senang sekali kita bertemu melalui tulisan ini. Menjadi seorang mahasiswa tidak akan lepas dengan tugas akhir atau skripsi. Saya adalah mahasiswa semester delapan yang sudah tentu tengah berkecimpung dalam proses pembuatan skripsi. Berbicara soal proses pembuatan skripsi tentu saya dan pembaca paham. Jika mengerjakan skripsi pasti memiliki dosen pembimbing.  Perkenalkan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum atau yang akrab dipanggil Bu Zulfa merupakan dosen pembimbing saya. Beliau adalah dosen mata kuliah sosiologi hukum, begitu lah saat saya pertama kali bertemu di kelas sebagai murid dan dosen. Bu Zulfa dikenal sebagai dosen yang perfeksionis dan tegas. Ada sebuah kejadian dimana ketika beliau tengah menjelaskan materi di kelas. Salah satu mahasiswa terlihat asyik memainkan handphone tanpa memperhatikan apa yang di sampaikan Bu Zulfa. Dengan tegas Bu Zulfa menegerus dan memperingati nya dengan keras, dan mengatakan untuk menaati peraturan dan kontrak belajar yang telah disepakati. Jika ...

Catatan Akhir Dari Skripsi

Oleh : Suyatno  Memasuki BAB V dalam penyusunan skripsi menjadi puncak kebahagiaan tersendiri bagiku. Sebelumnya, aku bergelut dengan data informan di BAB IV, bertemu dengan para dosen perempuan yang menjadi informan, serta melakukan observasi dan dokumentasi di kampus. Saat mulai mengkaji data dari BAB IV di BAB V, aku merasa senang karena membayangkan skripsiku akan segera selesai. Dalam BAB V ini, aku menulis temuan penelitian menggunakan perspektif gender. Sangat menyenangkan karena aku banyak belajar soal pengelolaan rumah tangga, mulai dari relasi suami-isteri, tugas dan pekerjaan rumah tangga, hingga pengasuhan anak pada keluarga perempuan karir. Setelah BAB V disetujui oleh dosen pembimbing, aku langsung "tancap gas" untuk menyelesaikan BAB VI, yakni kesimpulan dari skripsi. Tanpa harus merevisi terlalu banyak, skripsiku dinyatakan selesai oleh dosen pembimbing, dan aku diarahkan untuk segera melengkapi dokumen skripsi seperti surat persetujuan pembimbing,...