Langsung ke konten utama

Sinau Urip : Kehidupan Pasca Menikah dan Nilai Sufistik di Dalamnya

Menikah merupakan ibadah untuk menyempurnakan agama sekaligus menjadi ibadah yang panjang dalam agama islam. Sebuah pernikahan yang dilangsungkan oleh sepasang kekasih memerlukan persiapan yang matang. Saya pada malam hari ini memperoleh nikmat yang luar biasa dari Allah SWT. Sehingga dapat bertemu dan bertatap wajah dengan salah satu guru ngaji waktu kecil dulu. Beliau adalah Ustad Cecep Suparman. Di dalam obrolan kami, saya terus diberikan nasihat seputar kehidupan pernikahan, atau lebih khususnya kehidupan pasca nikah. 

Seperi yang telah disinggung pada kalimat pertama dan kedua paragraf pertama. Perlu disampaikan bahwa usia rumah tangga yang terbilang muda sangat rentan terjadi percekcokan antara suami dan istri. Hal ini bisa terjadi karena bebagai macam faktor dan salah satunya adalah masalah ekonomi. Karena stabilitas ekonomi akan terasa ketika usia pernikahan sudah menginjak lebih dari 3 tahun. Pernyataan tersebut disampaikan oleh beliau dengan serius. Mengingat kebanyakan perceraian pada pernikahan usia muda dipicu oleh masalah ekonomi yang tidak menemukan titik temu. 

Masalah ekonomi harus menjadi perhatian serius apalagi jika kondisi suami belum memiliki pekerjaan atau gaji tetap. Sekedar informasi bagi teman-teman yang belum tahu. Bahwa Ustad Cecep adalah pegawai KUA ( Kantor Urusan Agama) yang setiap hari banyak berhadapan dengan berbagai faktor polemik rumah tangga. Sehingga pernyataan yang beliau katakan bisa dipertanggungjawabkan secara penuh. 

Dalam keadaan keluarga yang masih belum stabil. Banyak cara yang biasanya kerap dilakukan oleh suami atau istri. Umpannya ketika keuangan sulit, suami atau istri meminta kepada orang tua masing-masing untuk bisa membantu secara materi. Hal tersebut jika dilakukan sekali dua kali mungkin tidak menjadi masalah. Tapi apabila hal ini sering dilakukan, maka bisa memicu konflik yang berujung perceraian. Apalagi jika sudah ditambah campur tangan pihak ketiga atau campur tangan orang tua dalam urusan rumah tangga anaknya. Bisa jadi orang tua hanya akan menjadi kompor yang terus menyulut api amarah. 

Kemudian Ustad Cecep menceritakan ada cara yang kerapkali orang dahulu lakukan untuk memperoleh kekayaan dengan cepat. Yakni dengan nyupang.  Makna kata nyupang disini bukan seperti babi ngepet dan memelihara tuyul. Tetapi Nyupang (Nyuda Pangan) bermaksud puasa. Puasa seperti senin-kamis, hari lahir, dan puasa sunnah lainnya. Dengan melakukan puasa tentu seseorang dapat menabung dari apa yang seharusnya ia makan hari ini. Karena berpuasa maka jatah makan hari ini bisa digunakan lain waktu. Orang zaman dulu sangat tekun malakukan hal ini, sehingga dalam satu minggu biasanya dia menghabiskan 5 kg beras untuk makan. Dengan berpuasa dia hanya butuh 3 kg beras salama satu minggu. Kemudian fadhilah dari puasa sunnah ini adalah membuka pintu rezeki. 

Teman-teman juga perlu tahu bahwa kunci rumah tangga yang adem (damai) adalah tercukupi beras. Ketersediaan beras selalu menentukan kedamaian rumah tangga. Orang dulu pernah bilang lebih baik tidak ada lauk ketimbang tidak ada beras. Lauk bisa seadanya tapi beras sulit mencarinya. Seorang kepala rumah tangga akan selalu berpikir bagaimana istri dan anaknya bisa makan hari ini. Akan selalu berusaha agar kebutuhan pokok rumah tangganya selalu tercukupi. Maka sudah wajar masalah ketersediaan bahan pokok satu ini menjadi sangat fundamental dalam sebuah rumah tangga. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perempuan dan Perhiasan Terindah Dunia

Perempuan diciptakan oleh Allah SWT memiliki andil dalam dinamika kehidupan. Peran yang tidak bisa hilang dari seorang perempuan adalah sosok keibuan. Perempuan yang baik adalah yang bisa menjadi madrasatul ula bagi anak-anaknya. Artinya seorang ibu yang mendidik anaknya dengan cara yang baik, didukung dengan ketenangan, dan kesabaran. Akan menumbuhkan anak anak yang sholeh dan sholeha.  Perempuan tidak hanya dipandang sebatas fungsi biologis nya. Lebih jauh, akan melekat padanya cinta yang suci, kecantikan, kelembutan, dan keindahan yang menawan. Apabila seorang laki-laki hanya terpikat dengan wanita pada aspek wujud jasad semata, ia tidak akan mampu meningkatkan persepsinya kepada taraf yang lebih mulia.  Hubungan antara laki-laki dan perempuan adalah hubungan yang agung dan mulia. Seperti yang tertuang dalam firman Allah Q.S Ar-rum ayat 21 yang artinya; "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untuk mu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cende...

Saat Kita Menjadi Mahasiswa Bimbingan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum

Senang sekali kita bertemu melalui tulisan ini. Menjadi seorang mahasiswa tidak akan lepas dengan tugas akhir atau skripsi. Saya adalah mahasiswa semester delapan yang sudah tentu tengah berkecimpung dalam proses pembuatan skripsi. Berbicara soal proses pembuatan skripsi tentu saya dan pembaca paham. Jika mengerjakan skripsi pasti memiliki dosen pembimbing.  Perkenalkan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum atau yang akrab dipanggil Bu Zulfa merupakan dosen pembimbing saya. Beliau adalah dosen mata kuliah sosiologi hukum, begitu lah saat saya pertama kali bertemu di kelas sebagai murid dan dosen. Bu Zulfa dikenal sebagai dosen yang perfeksionis dan tegas. Ada sebuah kejadian dimana ketika beliau tengah menjelaskan materi di kelas. Salah satu mahasiswa terlihat asyik memainkan handphone tanpa memperhatikan apa yang di sampaikan Bu Zulfa. Dengan tegas Bu Zulfa menegerus dan memperingati nya dengan keras, dan mengatakan untuk menaati peraturan dan kontrak belajar yang telah disepakati. Jika ...

Catatan Akhir Dari Skripsi

Oleh : Suyatno  Memasuki BAB V dalam penyusunan skripsi menjadi puncak kebahagiaan tersendiri bagiku. Sebelumnya, aku bergelut dengan data informan di BAB IV, bertemu dengan para dosen perempuan yang menjadi informan, serta melakukan observasi dan dokumentasi di kampus. Saat mulai mengkaji data dari BAB IV di BAB V, aku merasa senang karena membayangkan skripsiku akan segera selesai. Dalam BAB V ini, aku menulis temuan penelitian menggunakan perspektif gender. Sangat menyenangkan karena aku banyak belajar soal pengelolaan rumah tangga, mulai dari relasi suami-isteri, tugas dan pekerjaan rumah tangga, hingga pengasuhan anak pada keluarga perempuan karir. Setelah BAB V disetujui oleh dosen pembimbing, aku langsung "tancap gas" untuk menyelesaikan BAB VI, yakni kesimpulan dari skripsi. Tanpa harus merevisi terlalu banyak, skripsiku dinyatakan selesai oleh dosen pembimbing, dan aku diarahkan untuk segera melengkapi dokumen skripsi seperti surat persetujuan pembimbing,...