Langsung ke konten utama

Hedonisme dan Gaya Hidup Anak Kos

Carut marut 
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan dampak yang signifikan pada beberapa aspek hidup manusia. Salah satu aspek yang paling mudah terpapar oleh globalisasi adalah kebudayaaan. Budaya atau kebudayaan terbentuk dari berbagai macam hal yang meliputi minat, ilmu pengetahuan, kesenian, hukum, dan kebiasaan lainnya. Dan secara tidak sadar akhirnya doktrin tersebut membentuk suatu gaya hidup yang melekat pada diri setiap manusia. Gaya hidup sama dengan cara hidup, hal ini dapat kita lihat bagaimana seseorang melakukan kegiatan, ketertarikan individu terhadap apa yang dianggap penting dan bagaimana individu merespon keinginan diri terhadap lingkungan sekitar. Gaya hidup dari masa ke sama selalu bergerak dinamis baik dari tingkat individu ataupun kelompok dalam masyarakat. 

Hedonisme berasal dari kata hedon yang artinya kesenangan. Gaya hidup kaum ini berfokus pada kebahagiaan dan kesenangan tanpa batas. Sesuatu itu akan dianggap baik apabila sesuai dengan kesenangan yang diperolehnya begitu juga sebaliknya. Hedonisme adalah sebuah doktrin dimana kebaikan pokok dalam hidup adalah kenikmatan. Dalam hal ini hidup diyakini sebagai sebuah perjalanan yang harus diwarnai dengan kebahagiaan dan kesenangan. Ciri yang dapat membedakan kaum hedonis dengan masyarakat pada umumnya ialah individu cenderung impulsif dan mudah dibujuk. Mereka tidak akan segan-segan membelanjakan hartanya untuk kebahagiaan dan kesenangan semata.  

Faktor gaya hidup hedon di lingkungan ku
Ada beberapa faktor yang kerap saya temui dalam berbagai hal yang ada di sekitar kita. Kemudian faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya :

1. Pribadi
Penyebab gaya hidup hedonisme bisa timbul dari diri kita sendiri. Hampir setiap manusia memiliki sifat alamiah ingin mendapatkan kebahagiaan dan kesenangan. Tapi lagi-lagi karena manusia juga memiliki sifat yang rakus atau tidak pernah puas. Maka sadar atau tidak sadar seseorang bisa terjerumus pada gaya hidup hedonisme. 

2. Lingkungan
Faktor yang kedua merupakan faktor eksternal. Apabila seseorang bergaul dengan seseorang yang memiliki ciri-ciri hedonisme. Maka kemungkinan besar dirinya juga akan terbawa oleh gaya hidup ini. Seseorang cenderung ingin merasa pantas dalam hal apapun. Kemudian dia akan bercermin atau mencari sosok mana yang dianggapnya pantas menurut dirinya. Hal demikian bisa menyebabkan seseorang jatuh pada gaya hidup hedonisme apabila mencontoh pada orang-orang yang hanya fokus mencari kesenangan semata. 

Hedonisme ala anak kos
Sebagai anak kos yang super sibuk dengan kegiatan konferensi kasur panjang. Saya kerap menemui pola atau tingkah laku beberapa orang yang terjadi pada waktu tertentu. Waktu yang tepat untuk kita bisa melihat tingkah laku adalah akhir bulan. Seperti yang kalian pikirkan, menjadi anak kos bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Berdasarkan penilaian subjektif saya setiap akhir bulan obrolan penghuni kos. Kerap sekali ada celetukan "Akhir bulan bos belum dapat kiriman" Katanya. Ini menjadi hal lumrah terjadi pada anak kos. Tetapi coba kita lihat bagaimana ketika masih awal bulan. Mungkin ucapan tersebut sudah tidak pernah terdengar lagi.

Pola tersebut nyatanya membawa sebuah fakta bahwa seorang anak kos bisa memiliki gaya hidup hedon. Awal bulan yang merupakan masa di mana para orang tua memberikan kiriman sejumlah uang menjadi waktu hedon itu kerap muncul pada anak kos. Hal ini tidak terlepas dari beberapa faktor yang sebelumnya telah dijelaskan. Lalu bagaimana anak kos yang kebanyakan masih mengandalkan kiriman dari orang tua bisa dikategorikan hidup hedon? 

Makan merupakan kebutuhan primer seorang manusia dan wajib terpenuhi setiap hari dengan mempertimbangkan gizi yang seimbang. Apabila kita tidak makan, maka manusia akan kehilangan tenaga atau sumber nutrisinya sehingga akan menganggu aktivitas sehari-hari. Maka oleh sebab itu seseorang tentu perlu makan. Tetapi yang perlu kita garis bawahi adalah untuk dapat memenuhi gizi setiap orang tidak perlu makan makanan enak atau mahal setiap hari. Terkadang makanan dengan harga terjangkau seperti sayuran dan tempe lebih bergizi dibandingkan dengan makanan mahal. Maka apabila kita melihat seseorang terlalu memilih-milih makanan dan hanya ingin mengkonsumsi makanan enak setiap saat. Bisa disimhal tersebut merupakan salah satu contoh dari gaya hidup hedon.

Kemudian contoh gaya hidup hedonisme berikutnya adalah tidak punya tujuan keuangan yang jelas. Gaya hidup hedon akan terus mendorong untuk memenuhi keinginan pribadi dan berdampak pada prioritas keuangan yang tidak jelas. Pengeluaran uang yang dilakukan tanpa bisa melihat dan membedakan mana keinginan atau kebutuhan akan membuat pelaku hedonis kurang berpikir ke depan. 
Selain itu dampak yang ditimbulkan ialah keuangan yang tidak sehat. Orang yang terjerumus pada gaya hidup hedon akan membuat pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Ini tentu akan banyak merugikan banyak pihak terutama dirinya sendiri. Tetapi seperti yang telah saya ucapan, gagasan ini hanya sebatas opini yang terbangun dari penilaian subjektif penulis pribadi. Jika anda tidak setuju bisa diskip aja.. 
Owh keburu selesai membaca tulisan ini ?Kalau begitu saya hanya ingin mengucapkan terimakasih.... Haturnuhun :) 

Kamar usang, 3 Desember 2022
#Tulisanyangkehilanganarah


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perempuan dan Perhiasan Terindah Dunia

Perempuan diciptakan oleh Allah SWT memiliki andil dalam dinamika kehidupan. Peran yang tidak bisa hilang dari seorang perempuan adalah sosok keibuan. Perempuan yang baik adalah yang bisa menjadi madrasatul ula bagi anak-anaknya. Artinya seorang ibu yang mendidik anaknya dengan cara yang baik, didukung dengan ketenangan, dan kesabaran. Akan menumbuhkan anak anak yang sholeh dan sholeha.  Perempuan tidak hanya dipandang sebatas fungsi biologis nya. Lebih jauh, akan melekat padanya cinta yang suci, kecantikan, kelembutan, dan keindahan yang menawan. Apabila seorang laki-laki hanya terpikat dengan wanita pada aspek wujud jasad semata, ia tidak akan mampu meningkatkan persepsinya kepada taraf yang lebih mulia.  Hubungan antara laki-laki dan perempuan adalah hubungan yang agung dan mulia. Seperti yang tertuang dalam firman Allah Q.S Ar-rum ayat 21 yang artinya; "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untuk mu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cende...

Saat Kita Menjadi Mahasiswa Bimbingan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum

Senang sekali kita bertemu melalui tulisan ini. Menjadi seorang mahasiswa tidak akan lepas dengan tugas akhir atau skripsi. Saya adalah mahasiswa semester delapan yang sudah tentu tengah berkecimpung dalam proses pembuatan skripsi. Berbicara soal proses pembuatan skripsi tentu saya dan pembaca paham. Jika mengerjakan skripsi pasti memiliki dosen pembimbing.  Perkenalkan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum atau yang akrab dipanggil Bu Zulfa merupakan dosen pembimbing saya. Beliau adalah dosen mata kuliah sosiologi hukum, begitu lah saat saya pertama kali bertemu di kelas sebagai murid dan dosen. Bu Zulfa dikenal sebagai dosen yang perfeksionis dan tegas. Ada sebuah kejadian dimana ketika beliau tengah menjelaskan materi di kelas. Salah satu mahasiswa terlihat asyik memainkan handphone tanpa memperhatikan apa yang di sampaikan Bu Zulfa. Dengan tegas Bu Zulfa menegerus dan memperingati nya dengan keras, dan mengatakan untuk menaati peraturan dan kontrak belajar yang telah disepakati. Jika ...

Catatan Akhir Dari Skripsi

Oleh : Suyatno  Memasuki BAB V dalam penyusunan skripsi menjadi puncak kebahagiaan tersendiri bagiku. Sebelumnya, aku bergelut dengan data informan di BAB IV, bertemu dengan para dosen perempuan yang menjadi informan, serta melakukan observasi dan dokumentasi di kampus. Saat mulai mengkaji data dari BAB IV di BAB V, aku merasa senang karena membayangkan skripsiku akan segera selesai. Dalam BAB V ini, aku menulis temuan penelitian menggunakan perspektif gender. Sangat menyenangkan karena aku banyak belajar soal pengelolaan rumah tangga, mulai dari relasi suami-isteri, tugas dan pekerjaan rumah tangga, hingga pengasuhan anak pada keluarga perempuan karir. Setelah BAB V disetujui oleh dosen pembimbing, aku langsung "tancap gas" untuk menyelesaikan BAB VI, yakni kesimpulan dari skripsi. Tanpa harus merevisi terlalu banyak, skripsiku dinyatakan selesai oleh dosen pembimbing, dan aku diarahkan untuk segera melengkapi dokumen skripsi seperti surat persetujuan pembimbing,...