Langsung ke konten utama

Hati yang Selalu Berdzikir : Kisah Perjuangan Dibalik Berdirinya TK AT-TAQWA

Jam'iyyah Manaqib As - Syubaniyyah menggelar tasyakuran atas selesainya pembangunan TK AT-TAQWA. Jam'iyyah Manaqib ini merupakan pimpinan Ustad Ali Masyudin dan telah istiqomah melaksanakan pembacaan Ratibul Hadiyu selama 11 putaran. Dalam putaran yang ke sebelas pada sabtu malam minggu, 24/12/2022 dilaksanakan berbarengan dengan acara tasyakur binni’mah berdirinya TK AT-TAQWA. Kegiatan tersebut diselenggarakan di markas pusat Jam'iyyah Manaqib As-Syubaniyyah yang tergabung dengan bangunan TK AT TAQWA. Jama'ah dan santri Ustad Ali Masyudin yang dapat hadir pada malam itu terdiri dari 12 orang laki-laki, 7 orang perempuan, yang dua diantaranya adalah anak kecil. 

Perlu diketahui bahwa sekolah TK AT-TAQWA dan markas Jam'iyyah Manaqib As - Syubaniyyah berdiri dalam satu atap. Menurut keterangan dari pendiri sekaligus pimpinan kedua lembaga tersebut, Ustad Ali Masyudin. Beliau menuturkan bahwa bangunan tersebut memang digunakan untuk beberapa kegiatan diantaranya TK, ngaji, dan rutinan Manaqib. Bangunan tersebut memiliki satu ruangan untuk manaqib atau ngaji, satu ruangan TK, dan satu ruangan untuk kantor TK. 

Dalam acara tasyakuran ini, beliau (Ustad Ali Masyudin) mengatakan bahwa proses berdirinya bangunan ini tidak dilalui dengan proses yang gampang. Dirinya mengaku selama proses pengecoran sampai berdiri bentuk bangunan, dana yang dibutuhkan bukan nominal yang sedikit. Lebih kurang 162 juta digelontorkan oleh beliau untuk membangun TK tersebut. Uang tersebut beliau dapatkan dari kas jam'iyyah manaqib 22,6 juta, shodaqoh dari para santri dan masyarakat sekitar rumahnya kurang lebih 8 juta, dan uang tabungan umrohnya sekitar 60-70 juta. 

Bangunan tersebut berdiri di lahan belakang rumah Ustad Ali Masyudin. Rencana dari pembangunan TK ini sebetulnya adalah mendirikan sebuah pesantren. Namun karena beberapa hal akhirnya dana yang sudah terkumpul dialihkan untuk pembangunan TK dan menunda pembangunan pesantren. Dalam beberapa kesempatan Ustad Ali Masyudin menceritakan perjuangan dan pengorbanannya dalam mendirikan TK tersebut. Salah satunya adalah tabungan umrah yang beliau kumpulkan sejak lama, dengan penuh ikhlas ridho digunakan seluruhnya untuk pembangunan TK. Istri beliau pernah mengatakan ibadah umroh itu memang baik, namun ibadah itu baik hanya untuk orang yang melakukannya. Kebaikannya tidak universal, hanya bagi keluarga dan tetangga saja. Tetapi jika uang tersebut digunakan untuk mendirikan TK, ada berapa banyak orang yang anak-anak bisa merasakan pendidikan usia dini dan merasakan dampak positifnya. Ditambah lagi, bangunan ini akan menjadi amal jariyah bagi keluarga. 

Pengorbanan beliau tidak hanya sebatas pada sebuah materi. Pikiran, tenaga, waktu, bahkan separuh hidupnya dihabiskan untuk mengumpulkan biaya umrah yang kini sudah berwujud bangunan taman kanak-kanak. Setiap malam beliau selalu melakukan sholat tahajjud dan berdzikir kepada Allah agar niatnya ini bisa terwujud. Dan dimudahkan segala urusannya dalam membangun TK AT-TAQWA. Bersama santrinya yang tergabung dalam Jam'iyyah Manaqib As-Syubaniyyah beliau selalu berikhtiar dengan berbagai cara. Jika pada umumnya ketika akan ada atau sedang ada pembangunan yayasan atau lembaga. Banyak orang membuat proposal atau diberikan tawaran proposal. Maka berbeda dengan beliau, selama proses pengecoran sampai berdirinya bangunan. Ustad Ali Masyudin hanya mengandalkan shodaqoh dari para santri dan masyarakat sekitar serta uang tabungan umrahnya. Dari perjalan panjang tersebut beliau mengatakan bahwa perjuangan tidak cukup hanya dengan dalil tapi juga harus dengan dalla (jalan; menunjukkan jalan). 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perempuan dan Perhiasan Terindah Dunia

Perempuan diciptakan oleh Allah SWT memiliki andil dalam dinamika kehidupan. Peran yang tidak bisa hilang dari seorang perempuan adalah sosok keibuan. Perempuan yang baik adalah yang bisa menjadi madrasatul ula bagi anak-anaknya. Artinya seorang ibu yang mendidik anaknya dengan cara yang baik, didukung dengan ketenangan, dan kesabaran. Akan menumbuhkan anak anak yang sholeh dan sholeha.  Perempuan tidak hanya dipandang sebatas fungsi biologis nya. Lebih jauh, akan melekat padanya cinta yang suci, kecantikan, kelembutan, dan keindahan yang menawan. Apabila seorang laki-laki hanya terpikat dengan wanita pada aspek wujud jasad semata, ia tidak akan mampu meningkatkan persepsinya kepada taraf yang lebih mulia.  Hubungan antara laki-laki dan perempuan adalah hubungan yang agung dan mulia. Seperti yang tertuang dalam firman Allah Q.S Ar-rum ayat 21 yang artinya; "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untuk mu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cende...

Saat Kita Menjadi Mahasiswa Bimbingan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum

Senang sekali kita bertemu melalui tulisan ini. Menjadi seorang mahasiswa tidak akan lepas dengan tugas akhir atau skripsi. Saya adalah mahasiswa semester delapan yang sudah tentu tengah berkecimpung dalam proses pembuatan skripsi. Berbicara soal proses pembuatan skripsi tentu saya dan pembaca paham. Jika mengerjakan skripsi pasti memiliki dosen pembimbing.  Perkenalkan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum atau yang akrab dipanggil Bu Zulfa merupakan dosen pembimbing saya. Beliau adalah dosen mata kuliah sosiologi hukum, begitu lah saat saya pertama kali bertemu di kelas sebagai murid dan dosen. Bu Zulfa dikenal sebagai dosen yang perfeksionis dan tegas. Ada sebuah kejadian dimana ketika beliau tengah menjelaskan materi di kelas. Salah satu mahasiswa terlihat asyik memainkan handphone tanpa memperhatikan apa yang di sampaikan Bu Zulfa. Dengan tegas Bu Zulfa menegerus dan memperingati nya dengan keras, dan mengatakan untuk menaati peraturan dan kontrak belajar yang telah disepakati. Jika ...

Catatan Akhir Dari Skripsi

Oleh : Suyatno  Memasuki BAB V dalam penyusunan skripsi menjadi puncak kebahagiaan tersendiri bagiku. Sebelumnya, aku bergelut dengan data informan di BAB IV, bertemu dengan para dosen perempuan yang menjadi informan, serta melakukan observasi dan dokumentasi di kampus. Saat mulai mengkaji data dari BAB IV di BAB V, aku merasa senang karena membayangkan skripsiku akan segera selesai. Dalam BAB V ini, aku menulis temuan penelitian menggunakan perspektif gender. Sangat menyenangkan karena aku banyak belajar soal pengelolaan rumah tangga, mulai dari relasi suami-isteri, tugas dan pekerjaan rumah tangga, hingga pengasuhan anak pada keluarga perempuan karir. Setelah BAB V disetujui oleh dosen pembimbing, aku langsung "tancap gas" untuk menyelesaikan BAB VI, yakni kesimpulan dari skripsi. Tanpa harus merevisi terlalu banyak, skripsiku dinyatakan selesai oleh dosen pembimbing, dan aku diarahkan untuk segera melengkapi dokumen skripsi seperti surat persetujuan pembimbing,...