Langsung ke konten utama

Kuliah & Kuli ah : Sebuah Kesempatan Untuk Meng-upgrade Diri


Mahasiswa baru merupakan individu yang tengah mengalami proses peralihan berpikir. Peralihan disini bermaksud sebagai fase pematangan diri. Kita memiliki antusias yang begitu tinggi saat pertama kali memasuki dunia perkuliahan. Keinginan mengikuti proses belajar mengajar dengan baik, mendapatkan nilai IPK yang bagus, mendapatkan gelar cumlaude, dan ingin supaya lulus dengan cepat. Semua itu adalah beberapa idealisme yang menjadi ciri khas mahasiswa baru. Sebagai mahasiswa tentunya mereka berinteraksi dengan lingkungan baru. Lingkungan yang jauh berbeda dengan lingkungan SMA. Kehidupan penuh dengan perjuangan, hal tersebut dirasakan oleh semua orang  termasuk mahasiswa. Namun kehidupan semacam inilah yang membentuk sifatdan mental seseorang. 

Di minggu pertama sebagai mahasiswa, keputusan yang diambil akan memiliki pengaruh besar. Dari beberapa situasi, ini merupakan masa yang sulit. Semuanya merindukan rumah, orang tua, merasakan stress. Belum lagi berinteraksi dengan orang-orang yang baru kita kenal. Kita dituntut oleh keadaan untuk bisa beradaptasi dan bersosialisasi dengan lingkungan. Orang yang introvert kemungkinan besar akan kesulitan melewati masa-masa tersebut. Jadi membiasakan diri dan berbaur adalah cara berpikir alternatif menangani situasi ini. Akan tetapi hal ini juga akan pudar seiring berjalannya waktu. Jadilah diri sendiri dan selalu berpikir optimistis, sebab bisa jadi apa yang kita rasakan juga dirasakan oleh orang lain. 

Saat masih kuliah kita boleh berandai-andai dan menerka-nerka masa depan. Setelah lulus dan memperoleh gelar, barulah orang menghadapi realita yang sesungguhnya. Realita terkadang memberikan kejutan berbeda dengan rencana. Realita dan rencana tidak seperti kepala dan ekor yang selalu berjalan satu arah. Ketika masih menjalani masa pendidikan, seseorang mengambil jurusan A dan kemudian setelah lulus, bekerja tidak sesuai dengan jurusannya saat kuliah. Memang tidak bisa kita pungkiri ada juga sarjana yang bekerja sesuai dengan jurusan yang ia geluti. Tetapi tulisan ini akan mengarah pada fenomena dimana seorang sarjana yang bekerja tidak sesuai dengan jurusannya saat kuliah. 

Pada tahun 2021 lalu Kemendikbud Nadiem Makarim menyampaikan 80 persen sarjana tidak bekerja sesuai dengan jurusan kuliahnya. Dan berdasarkan data hanya 27 persen lulusan perguruan tinggi yang bekerja sesuai dengan ilmu yang digeluti semasa kuliah. Ini menandakan jika kita melihat fakta lapangan, saat mencari kerja fresh graduate tidak hanya bersaing dengan orang-orang yang lulusan dibidang ilmunya melainkan juga dengan orang-orang dari berbagai bidang ilmu. Menanggapi problem tersebut bagaimana seharusnya kita mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan dunia kerja. Apakah nilai IPK yang tinggi menjadi jaminan seseorang akan memperoleh pekerjaan bagus dan sesuai dengan jurusannya. Belum tentu.. 

Kuliah saja tidak cukup. Pada umumnya seorang mahasiswa akan wajar dihadapkan dengan mata kuliah dan tugas yang diberikan oleh dosen. Akan ada banyak juga kita temui tipe-tipe mahasiswa yang bisa dilihat dari bagaimana ia kuliah dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen. Tetapi terkadang seiring bertambahnya semester, bertambahnya SKS kerap membuat mahasiswa kewalahan memenuhi kewajibannya tersebut. Sehingga hal ini cukup menyita waktu untuk dapat belajar di luar kelas. Mengikuti berbagai event dan organisasi adalah jalan alternatif beberapa mahasiswa  untuk mengembangkan kemampuannya di luar bidang akademik. Dengan mengikuti macam-macam event dan organisasi. Sadar atau tidak mahasiswa sedang melatih kemampuan komunikasi, problem solving, menejemen waktu, leadership dan lain sebagainya. Di dalam kelas ia memperoleh kemampuan akademik dan di luar kelas hard skill dan soft skillnya terasah. Tetapi ada juga mahasiswa yang hanya kuliah pulang kuliah pulang. Atau dikenal dengan istilah mahasiswa Kupu-kupu. Mahasiswa semacam ini ia hanya mengikuti mata kuliah, mengerjakan dan mengumpulkan tugas saja. Setelah itu pulang dan beristirahat di kos-kosan atau kontrakan atau juga keluar untuk bermain dengan temannya. 

Terlepas dari fenomena tersebut diatas sebetulnya apa yang hendaknya perlu disiapkan oleh seseorang atau fresh graduate yang akan memasuki dunia kerja. Dari banyaknya beredar video informatif mengenai tips-tips melamar kerja. Saya merangkum beberapa poin yang menjadi kemampuan penting yang harus dimiliki seseorang termasuk mahasiswa sebagai persiapan menghadapi dunia kerja. Pertama, kemampuan berkomunikasi, kedua kerja sama tim, dan ketiga problem solving. Pertama kemampuan berkomunikasi, kemampuan ini sebetulnya sudah terlatih dari lingkungan perkuliahan itu sendiri. Presentasi, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan menjadi moderator merupakan medan latihan untuk mengasah kemampuan berkomunikasi. Tetapi hal demikian tidak semuanya mahasiswa serius menggeluti. Kita juga kerap menjumpai mahasiswa yang masih gelagapan ketika berbicara, lebih-lebih dihadapan publik. Hal ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi mahasiswa. Seorang mahasiswa dapat dilihat dari cara bicara dan bagaimana ia menyampaikan pendapat. Dan kemampuan ini juga sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. 

Kedua adalah adalah kerjasama tim. Kerjasama tim bisa dikatakan sebagai kolaborasi individu dengan individu lain dalam satu kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Contoh sederhananya bisa kita lihat dalam presentasi, biasanya dosen akan membentuk kelompok yang terdiri dari beberapa orang. Semua individu di dalam kelompok tersebut dituntut untuk bagaimana menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen. Apabila orang-orang yang ada di dalamnya tidak bekerja sam atau tidak memiliki tujuan yang sama. Sudah dipastikan tujuan itu tidak akan tercapai. Atau hanya memikirkan diri sendiri. Ketiga adalah problem solving atau kemampuan mencari solusi. Pernah melihat seorang penyaji dalam sebuah presentasi terdiam setelah diberikan pertanyaan oleh audiens? Kemudian ia mengajak teman sekelompoknya berdiskusi untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut. Proses inilah yang disebut sebagai problem solving. Dalam proses problem solving ada beberapa kemampuan lain agar tercapainya sebuah solusi seperti kemampuan mendengar, menganalisis, kreativitas, komunikasi, kerjasama tim dan kemudian pengambilan keputusan. 

Terakhir, kita perlu menyadari bahwa kesempatan untuk menjadi seorang mahasiswa bukanlah kesempatan yang bisa dimiliki setiap orang. Tetapi orang-orang beruntung yang bisa menyandang status mahasiswa. Maka dari itu jika kita merasa termasuk dari orang beruntung tersebut, masa kuliah hendaklah menjadi momentum untuk menggali dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Apakah kita tidak melihat banyak  di luar sana orang tidak melanjutkan pendidikannya sampai perguruan tinggi. Ada banyak faktor yang menghalangi diantaranya ekonomi, keluarga yang tidak setuju, keterbatasan waktu, dan masih banyak lagi. Namun pada akhirnya mereka yang bisa kuliah bukanlah orang yang pintar, bukan orang yang nilainya seratus, bukan juga orang yang menjadi juara kelas. Tetapi mereka yang sekarang ini bisa kuliah adalah orang-orang yang beruntung. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perempuan dan Perhiasan Terindah Dunia

Perempuan diciptakan oleh Allah SWT memiliki andil dalam dinamika kehidupan. Peran yang tidak bisa hilang dari seorang perempuan adalah sosok keibuan. Perempuan yang baik adalah yang bisa menjadi madrasatul ula bagi anak-anaknya. Artinya seorang ibu yang mendidik anaknya dengan cara yang baik, didukung dengan ketenangan, dan kesabaran. Akan menumbuhkan anak anak yang sholeh dan sholeha.  Perempuan tidak hanya dipandang sebatas fungsi biologis nya. Lebih jauh, akan melekat padanya cinta yang suci, kecantikan, kelembutan, dan keindahan yang menawan. Apabila seorang laki-laki hanya terpikat dengan wanita pada aspek wujud jasad semata, ia tidak akan mampu meningkatkan persepsinya kepada taraf yang lebih mulia.  Hubungan antara laki-laki dan perempuan adalah hubungan yang agung dan mulia. Seperti yang tertuang dalam firman Allah Q.S Ar-rum ayat 21 yang artinya; "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untuk mu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cende...

Saat Kita Menjadi Mahasiswa Bimbingan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum

Senang sekali kita bertemu melalui tulisan ini. Menjadi seorang mahasiswa tidak akan lepas dengan tugas akhir atau skripsi. Saya adalah mahasiswa semester delapan yang sudah tentu tengah berkecimpung dalam proses pembuatan skripsi. Berbicara soal proses pembuatan skripsi tentu saya dan pembaca paham. Jika mengerjakan skripsi pasti memiliki dosen pembimbing.  Perkenalkan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum atau yang akrab dipanggil Bu Zulfa merupakan dosen pembimbing saya. Beliau adalah dosen mata kuliah sosiologi hukum, begitu lah saat saya pertama kali bertemu di kelas sebagai murid dan dosen. Bu Zulfa dikenal sebagai dosen yang perfeksionis dan tegas. Ada sebuah kejadian dimana ketika beliau tengah menjelaskan materi di kelas. Salah satu mahasiswa terlihat asyik memainkan handphone tanpa memperhatikan apa yang di sampaikan Bu Zulfa. Dengan tegas Bu Zulfa menegerus dan memperingati nya dengan keras, dan mengatakan untuk menaati peraturan dan kontrak belajar yang telah disepakati. Jika ...

Catatan Akhir Dari Skripsi

Oleh : Suyatno  Memasuki BAB V dalam penyusunan skripsi menjadi puncak kebahagiaan tersendiri bagiku. Sebelumnya, aku bergelut dengan data informan di BAB IV, bertemu dengan para dosen perempuan yang menjadi informan, serta melakukan observasi dan dokumentasi di kampus. Saat mulai mengkaji data dari BAB IV di BAB V, aku merasa senang karena membayangkan skripsiku akan segera selesai. Dalam BAB V ini, aku menulis temuan penelitian menggunakan perspektif gender. Sangat menyenangkan karena aku banyak belajar soal pengelolaan rumah tangga, mulai dari relasi suami-isteri, tugas dan pekerjaan rumah tangga, hingga pengasuhan anak pada keluarga perempuan karir. Setelah BAB V disetujui oleh dosen pembimbing, aku langsung "tancap gas" untuk menyelesaikan BAB VI, yakni kesimpulan dari skripsi. Tanpa harus merevisi terlalu banyak, skripsiku dinyatakan selesai oleh dosen pembimbing, dan aku diarahkan untuk segera melengkapi dokumen skripsi seperti surat persetujuan pembimbing,...