Langsung ke konten utama

Bucin Berakhir Bacin : Sebuah Refleksi Cinta Masa Dewasa Awal


Masa dewasa manusia berawal sejak berumur 20 tahun. Pada masa ini seorang individu sudah mulai selektif dalam membina hubungan yang intim dengan  orang lain. Ketika individu dapat membentuk hubungan yang sehat dan intim. Maka terciptalah keintiman, dan kemudian individu akan mengalami yang namanya isolasi. Isolasi disini merupakan ketidakmampuan seseorang untuk bekerjasama dengan orang lain. Disebabkan karena kegagalan tahapan-tahapan sebelumnya yang mengakibatkan individu tersebut kesulitan membangun hubungan dengan orang lain. 

Pada tulisan kali ini saya ingin berbicara agak serius. Untuk menemukan pasangan hidup, individu dewasa awal akan melakukan proses saling mengenal dengan pasangan. Sebelum akhirnya memilih siapa yang layak dijadikan partner hidupnya. Salah satu hubungan yang dapat dijalani oleh individu dewasa awal untuk menentukan pasangan hidup yakni dengan pacaran. Pada pembahasan kali ini kita kesampingkan dulu hukum agama. Supaya nanti tulisan ini dapat berakhir. 

Dalam menjalani hubungan yang bernama pacaran, ada sebuah rasa yang dinamakan cinta. Cinta merupakan rasa yang didalamnya berisi paradoks. Cinta tidak membutuhkan alasan, sebab cinta menerima kekurangan. Cinta terdiri dari tiga komponen yaitu keakraban atau keintiman, gairah, dan komitmen. Keakraban atau keintiman adalah 
perasaan dalam suatu hubungan yang 
meningkatkan kedekatan, keterikatan, 
dan keterkaitan. Pasangan yanng memiliki keintiman yang tinggi cenderung memperhatikan kesejahteraan dan kebahagiaan pihak lain, menghormati, dan menghargai satu sama lain. 

Gairah merupakan rasa rindu yang teramat dalam yang mendorong individu untuk bertemu pasangannya. Gairah juga menyebabkan seseorang ingin merasa dekat secara fisik,  menikmati, atau merasakan sentuhan fisik. Ataupun melakukan hubungan seksual dengan pasangan hidupnya. 

Komitmen adalah sebuah ketetapan untuk bertahan dengan orang yang sama dalam waktu yang lama. Komitmen lebih kompleks dari pada sekedar menyetujui tetap bersama dengan orang yang dicinta. Komitmen berarti pula mencurahkan perhatian, melakukan sesuatu untuk mempertahankan hubungan supaya tetap langgeng. Dan melindungi hubungan tersebut dari bahaya. 

Pengekspresian cinta melalui sikap dan perilaku juga sangatlah penting. Karena pada dasarnya cinta tidak bisa dipisahkan dari ekspresi. Sebab melalui ekspresi esensi cinta dapat dirasakan dan dapat dinikmati. Mengekspresikan cinta dapat dilakukan dengan beberapa hal. 

Pertama dengan kata-kata. Salah satu cara mengekspresikan cinta secara emosional adalah memakai kata-kata membangun. Yang biasanya diucapkan dengan nada pujian sederhana, kata yang membesarkan hati, kata murah hati dan sebagainya. Kata-kata murah hati dilakukan oleh individu ketika merasa rendah diri ataupun sedang mengalami masalah atau konflik dengan pasangannya. 

Ekspresi cinta lainnya bisa diberikan melalui sentuhan fisik. Beberapa individu memberikan sentuhan fisik kepada pasangan berupa pelukan, rangkulan, bergandengan tangan dan lainnya. Semua aktivitas tersebut sebenarnya sudah masuk pada aktivitas seksual. Aktivitas ini bisa saja dipengaruhi oleh keluarga, teman, internet (pengaruh globalisasi), hasrat seksual dan situasi/kondisi sekitar. 

Tetapi perlu digaris bawahi bahwa hubungan pacaran dapat dikatakan hubungan ideal jika menjadi hubungan yang sehat. Ciri-ciri hubungan yang sehat yakni tidak melakukan hubungan seksual pranikah dengan pasangan. Namun tidak semua hubungan yang dijalani individu dewasa awal bisa dikatakan sebagai hubungan yang sehat. Dikarenakan individu pada usia dewasa awal sudah aktif secara seksual. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perempuan dan Perhiasan Terindah Dunia

Perempuan diciptakan oleh Allah SWT memiliki andil dalam dinamika kehidupan. Peran yang tidak bisa hilang dari seorang perempuan adalah sosok keibuan. Perempuan yang baik adalah yang bisa menjadi madrasatul ula bagi anak-anaknya. Artinya seorang ibu yang mendidik anaknya dengan cara yang baik, didukung dengan ketenangan, dan kesabaran. Akan menumbuhkan anak anak yang sholeh dan sholeha.  Perempuan tidak hanya dipandang sebatas fungsi biologis nya. Lebih jauh, akan melekat padanya cinta yang suci, kecantikan, kelembutan, dan keindahan yang menawan. Apabila seorang laki-laki hanya terpikat dengan wanita pada aspek wujud jasad semata, ia tidak akan mampu meningkatkan persepsinya kepada taraf yang lebih mulia.  Hubungan antara laki-laki dan perempuan adalah hubungan yang agung dan mulia. Seperti yang tertuang dalam firman Allah Q.S Ar-rum ayat 21 yang artinya; "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untuk mu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cende...

Saat Kita Menjadi Mahasiswa Bimbingan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum

Senang sekali kita bertemu melalui tulisan ini. Menjadi seorang mahasiswa tidak akan lepas dengan tugas akhir atau skripsi. Saya adalah mahasiswa semester delapan yang sudah tentu tengah berkecimpung dalam proses pembuatan skripsi. Berbicara soal proses pembuatan skripsi tentu saya dan pembaca paham. Jika mengerjakan skripsi pasti memiliki dosen pembimbing.  Perkenalkan Ibu Dr. Zulfatun Ni'mah, M.Hum atau yang akrab dipanggil Bu Zulfa merupakan dosen pembimbing saya. Beliau adalah dosen mata kuliah sosiologi hukum, begitu lah saat saya pertama kali bertemu di kelas sebagai murid dan dosen. Bu Zulfa dikenal sebagai dosen yang perfeksionis dan tegas. Ada sebuah kejadian dimana ketika beliau tengah menjelaskan materi di kelas. Salah satu mahasiswa terlihat asyik memainkan handphone tanpa memperhatikan apa yang di sampaikan Bu Zulfa. Dengan tegas Bu Zulfa menegerus dan memperingati nya dengan keras, dan mengatakan untuk menaati peraturan dan kontrak belajar yang telah disepakati. Jika ...

Catatan Akhir Dari Skripsi

Oleh : Suyatno  Memasuki BAB V dalam penyusunan skripsi menjadi puncak kebahagiaan tersendiri bagiku. Sebelumnya, aku bergelut dengan data informan di BAB IV, bertemu dengan para dosen perempuan yang menjadi informan, serta melakukan observasi dan dokumentasi di kampus. Saat mulai mengkaji data dari BAB IV di BAB V, aku merasa senang karena membayangkan skripsiku akan segera selesai. Dalam BAB V ini, aku menulis temuan penelitian menggunakan perspektif gender. Sangat menyenangkan karena aku banyak belajar soal pengelolaan rumah tangga, mulai dari relasi suami-isteri, tugas dan pekerjaan rumah tangga, hingga pengasuhan anak pada keluarga perempuan karir. Setelah BAB V disetujui oleh dosen pembimbing, aku langsung "tancap gas" untuk menyelesaikan BAB VI, yakni kesimpulan dari skripsi. Tanpa harus merevisi terlalu banyak, skripsiku dinyatakan selesai oleh dosen pembimbing, dan aku diarahkan untuk segera melengkapi dokumen skripsi seperti surat persetujuan pembimbing,...