“Smoga slamat hsil mksud, tur berkah. Ingatlah tujuan kita..... untuk apa.... disana.... bawa apa dari sana. Bismilah saya doakan semoga berkah selalu”
Begitulah pesan singkat yang disampaikan Pak Ali kepada saya sebelum berangkat meninggalkan rumah. Dua pertanyaan dan dua jawaban yang harus saya cari di negeri rantau ini. kalimat yang begitu sederhana, namun mengandung banyak makna. Jika suatu hari pendidikan ini telah usai, lantas apa yang kamu bawa? Apa yang kamu dapat?, setelah kamu memperoleh itu, apa yang selanjutnya kamu lakukan? Begitulah kiranya isi pikiran saya yang dipenuhi oleh pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Ketika seseorang menyadari bahwa hidup ini kadang diatas kadang dibawah, selalu bergerak, berputar dan dinamis. Lantas apa yang harus dijadikan pedoman ?...
Dalam istilah jawa dikenal yang namanya Triwikromo atau jika dartikan ada yang menyebutnya keteguhan hati dan alam. Triwikromo berisi tiga prinsip yang harus kita taklukan, yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan. Menghadapi dinamika fluktuatif kehidupan, Triwikromo bisa dijadikan pedoman dalam mengarungi kehidupan ini. Dengan prinsip pertama, kita harus selalu ingat bahwa yang kita rasakan hari ini adalah buah yang kita lakukan di masa lalu. Artinya kita harus mengambil pelajaran dari masa lalu, sehingga dimasa depan bisa mendapatkan hal yang lebih baik dari apa yang sekarang kita alami. Ada orang yang masa lalunya tertib sehingga pada masa sekarang ia merasakan hal baik akibat masa lalunya itu. Namun ada juga orang yang pada masa lalunya sering keliru sehingga kemudian masa depannya merasakan kekeliruan. Maka belajarlah dari masa lalu itu sehingga semakin bahagia di masa depan.
Prinsip yang kedua, yang kita lakukan sekarang akan kita nikmati buahnya dimasa depan. Apa yang kita lakukan sekarang akan dirasakan buahnya nanti di masa depan. Sejak awal Pak Tani selalu merawat padinya dengan baik, diperhatikan airnya, pupuknya dan selalu rutin mengontrol agar tidak terkena hama. Sehingga saat masa panen tiba, Pak Tani mendapatkan padi dengan kualitas super dan hasil yang melimpah. Sebaliknya apabila Pak Tani tidak merawat padinya dengan baik, sudah dipastikan ketika masa panen tiba padinya akan diserang hama dan kemungkinan buruknya gagal panen.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Triwikromo adalah menaklukan masa lalu, masa kini, masa depan dengan cara belajar dari masa lalu, memperbaiki masa kini demi lebih baik dimasa depan. Dengan cara ini seseorang dapat menaklukan tiga masa yang kerap kali banyak dikhawatirkan oleh sebagian orang. Ini menjadi penting karena setiap orang pasti mengalami masa dimana ia berada pada kebingungan dalam hidupnya. Apabila seseoran itu jatuh pada lubang yang sama artinya ia tidak belajar dari masa lalunya itu. Waktu bisa menjadi teman kita yang paling dahsyat tetapi waktu juga bisa menjadi musuh yang menghancurkan. Maka saya mengajak kepada diri saya dan pembaca untuk tidak sembrono dengan cara belajar dari kesalahan-kesalahan masa lalu untuk mendapatkan buah manis di masa depan.
Kalimat terakhir yang ingin saya catat adalah dengan menerapkan dan mendisiplinkan prinsip Triwikromo maka jika ada orang bertanya apa yang kamu bawa dari kuliah mu yang jauh itu, Insyaallah jawaban yang dicari selama ini bisa diperoleh melalui prinsip Triwikromo ini. kemudian fokus kembali pada pertanyaan pertama “Apa Tujuan Mu Disana ?” saya kira mestinya kita renungi sejenak dan pikirkan betul-betul apa yang menjadi motivasi kita selama ini. Membahagiakan orang tua, ingin menjadi orang sukses, memperoleh masa depan yang cerah dan hal baik lainya sudah menjadi tujuan yang ingin digapai banyak orang. Maka saat kita mulai capek, malas, mager maka renungilah, apa tujuanmu sekarang ? Apa kita ingin tujuan itu hanya menjadi angan-angan saja? Temukan jawaban itu...
Semoga guru dan orang tua kita sehat selalu, Aaamiin....
Tulungagung, 9 September 2022
Komentar
Posting Komentar